Siaran Pers

Konservasi Spesies dan Genetik:Pengembangan Bioprospeksi dan Pelepasliaran Satwa di Taman Nasional Gunung Ciremai

24 Juli 2020 , dibaca 1271 kali.


Nomor: SP. 317/HUMAS/PP/HMS.3/7/2020


Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melalui Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) telah melakukan sebuah penelitian panjang yang merupakan program pengembangan genetik bioprospeksi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penelitian yang dimulai sejak tahun 2017 dan bekerjasama dengan Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini telah menemukan mikroba yang bermanfaat bagi masyarakat untuk ketahanan pangan dan ekonomi, yaitu:

1. Bakteri Lysinibacilus fusiformis yang merupakan baktri pemicu pertumbuhan akar atau yang dikenal sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)
2. Bakteri Pseudomonas syiringae, baketri ini dapat melindungi tanam dari frost sehingga tanaman tahan terhadap embun yang membeku (es) pada tanaman yang mengalami frost seperti di Dieng, Bromo dan daerah lainnya.
3. Cendawan Lecanicilium sp merupakan cendawan patogen serangga hama, khususnya kelompok wereng dan kutu-kutuan

Pengembangan biopropeksi ini sejalan dengan Road Map Pembangunan hutan 2045 yang oleh Bappenas pada tahun 2040 ditargetkan Indonesia