Berita Tapak
Karya Unggulan Litbang Kehutanan dari Budidaya Jenis Pohon Unggulan Hingga Restorasi Ekosistem Merap
19 November 2014 , dibaca 635 kali.
Karya tersebut menambah referensi pola pengelolaan sektor kehutanan yang berkelanjutan, khusus terkait buku Restorasi Ekosistem Merapi merupakan buku yang komperhensif membahas tahapan restorasi ekosistem hutan Gunung Merapi pasca erupsi. Buku ini sangat relevan dan valid dan merupakan kolaborasi antara peneliti dan teknisi dari Litbang Kehutanan sehingga hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyambut baik karya-karya litbang dan berharap agar Litbang Kehutanan terus berkembang dengan menghasilkan penelitian-penelitian yang unggul. Beliau menambahkan bahwa Pemerintahan 2014 - 2019 adalah Kabinet Kerja yang ingin menyentuh permasalah kongkrit rakyat, maka ia mendorong agar para peneliti menghasilkan penelitian yang berdaya guna serta bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Pada seminar tersebut juga di tanda tangani MoU antara Badan Pengembangan SDM Kehutanan dengan Fakultas Kehutanan UGM tentang Penyelenggaraan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kehutanan. MoU ini bertujuan agar terbangun kebersamaan dalam penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia kehutanan sekaligus untuk memperkaya muatan dalam penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Nota kesepahaman tersebut berlaku selama 5 tahun sejak ditanda tangani.
Selanjutnya Setelah Penandatanganan MoU, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar diskusi terkait penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan untuk menampung masukan dan saran terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Diskusi tersebut menghadirkan beberapa tokoh, seperti dari UKP4, peneliti/akademisi, unsur kepolisian, LSM, Bank Dunia.
Setelah Acara Seminar Nasional tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertolak ke Kecamatan Cangkringan, Sleman untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan Pemda DIY. Pada acara tersebut menteri menyatakan bahwa budaya menanam pohon harus terus dilanjutkan, Menteri juga memberikan apresiasi berupa pemberian penghargaan kepada pemenang lomba penanaman 1 milyar pohon tingkat DIY.
Masih diacara Pada acara Peringatan HMPI tersebut, diperkenalkan sebuah penemuan alat Pengawetan Bambu yang dapat bekerja dalam waktu singkat, yaitu hanya 7 menit. Alat ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari industri kerajinan bambu. Alat tersebut ditemukan oleh Ir. Kasmudjo,MS, dosen di Fakultas Kehutanan UGM.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
