Biro Humas KemenLHK, Jakarta : Akhir-akhir ini berbagai bencana ekologis banyak terjadi di Indonesia, banjir di Padang, tanah longsor di Jawa Tengah, banjir rob di pantai Jawa dan Bali, apakah bencana ini ada kaitannya dengan perubahan iklim? Hal ini dibahas dalam Media Briefing yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Rabu, 22 Juni 2016 di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Hadir sebagai narasumber Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Andi Eka Sakya, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Sri Tantri Arundhati, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, Penasehat Senior Menteri LHK, Imam B. Prasodjo dan Suryo Adiwibowo.
Andi Eka Sakya menyatakan bahwa peningkatan curah hujan secara masif di Sumatera, Jawa, Kalimantan pada Juni 2016 dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) yang berasosiasi dengan kondisi SST Indonesia yang hangat. Disamping itu, fenomena El nino yang ekstrim tahun 2015, maka berimplikasi panjangnya fenomena La Nina terjadi tahun 2016. Beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi hujan lebat meliputi wilayah: Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua Barat dan Papua.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
