Nomor: SP. 252/HUMAS/PP/HMS.3/08/2021
Dewasa ini, berkembang berita mengenai terapi yang diberikan kepada para penderita COVID-19 dengan menggunakan Plasma Konvalesen. Terapi Plasma Konvalesen ini dikabarkan cukup ampuh untuk membantu para pasien yang terpapar COVID-19 untuk dapat survive dan sembuh kembali.
“Para pegawai KLHK, pegawai BUMN termasuk Perum Perhutani serta anggota keluarganya yang pernah terpapar COVID-19, tentunya bisa menjadi calon-calon pendonor plasma konvalesen yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para pasien COVID-19,” ujar Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, saat membuka acara Webinar “Donor Darah dan Donor Plasma Konvalesen dalam Masa Pandemi COVID-19” pada Kamis (12/8).
Bambang menjelaskan, beberapa pegawai KLHK yang pernah terpapar COVID-19, telah mendapatkan terapi plasma ini. Pada kesempatan tersebut, Bambang juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada jajaran Palang Merah Indonesia atas dukungannya dalam penyediaan plasma konvalesen.
“Mudah-mudahan nantinya Bapak/Ibu penyintas COVID-19 yang memenuhi syarat, dapat mendonorkan plasma konvalesennya melalui PMI. Bapak/Ibu juga dapat mendonorkan darahnya untuk membantu sesama. Setetes darah anda, setetes plasma konvalesen anda, akan sangat berarti bagi mereka-mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang memaparkan upaya terkini penanggulangan penyebaran COVID-19 di lingkungan KLHK, melalui Gerakan Satu Jaga Satu (SJS) yang digagas Menteri LHK. Gerakan ini telah mulai dilaksanakan sejak beberapa minggu terakhir dan dirasakan manfaatnya oleh para pegawai KLHK yang melakukan isolasi mandiri.
Pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 yang lalu, juga telah diluncurkan Aplikasi Satu Jaga Satu (SJS) yang dikembangkan oleh Tim Information Center COVID-19 KLHK. Aplikasi ini memudahkan penerapan konsep pendampingan pegawai yang sedang isolasi mandiri maupun sedang menjalankan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan di lingkungan kantor KLHK, baik di pusat maupun di daerah sudah berjalan baik. Begitu juga sistem pelaporan berjenjang untuk memantau kondisi pegawai setiap harinya. Setiap pegawai KLHK agar terus dimonitor kondisinya, dengan melakukan tes SWAB COVID-19 secara berkala dan dilakukan upaya untuk peningkatan imunnya melalui pemberian makanan, vitamin, dan multivitamin,” tuturnya.
Pada kesempatan Webinar ini, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat, dr. Ria Syafitri Gantini, memaparkan pentingnya Donor Plasma Konvalesen dan juga Donor Darah dalam penanganan pandemi COVID-19. Dia menyampaikan plasma konvalesen hanya dapat diproduksi dari para penyintas COVID-19 atau orang-orang yang telah sembuh dari paparan COVID-19. Selama ini, pihak Palang Merah Indonesia atau PMI adalah pihak yang menjadi pengolah dan penyedia plasma konvalesen yang diberikan oleh para pendonor untuk didistribusikan kepada pasien COVID-19 yang membutuhkan.
“Pandemi ini menyebabkan donasi darah menurun, namun UDD PMI tetap berupaya menyediakan kecukupan darah yang aman dan berkualiatas. Masyarakat dan kelompok donor darah tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya di UDD PMI. Khususnya, bagi para penyintas COVID-19, habis sembuh jadilah pendonor Plasma Konvalesen,” katanya.
Webinar ini dipandu oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno, dan diikuti oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pengawas lingkup KLHK, Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK, Pengurus Dharma Wanita Persatuan Lingkup KLHK di Pusat maupun Daerah, Perwakilan Perum Perhutani, serta pegawai KLHK di Pusat dan UPT.(*)
___
Jakarta, KLHK, 12 Agustus 2021
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK
Nunu Anugrah
Website:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id
Youtube:
Kementerian LHK
Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Instagram:
kementerianlhk
Twitter:
@kementerianlhk
