Menhut Melepas Anak Penyu (tukik) di Pulau Sangalaki
8 Mei 2012 , dibaca 2124 kali.
Menhut mengungkapkan kalau Penyu adalah aset wisata Berau yang harus dilindungi, agar populasi binatang Penyu tidak punah. Keberadaan Penyu di Berau menurut Menhut juga berdampak besar terhadap pertumbuhan pariwisata di Berau karena turis akan datang berkunjung ke Berau dan bisa melihat Penyu. Pelestarian Penyu pun tetap harus berbasis masyarakat. Jika Penyu sudah punah maka tidak hanya masyarakat Berau yang akan dirugikan, tetapi seluruh masyarakat Indonesia akan merasa rugi. "Kita semua akan rugi kalau Penyu ini punah, sehingga perlu keseriusan dan kebersamaan melestarikannya," ungkap Menhut dalam sambutannya.
Menhut mempersilahkan masyarakat untuk turut dalam upaya konservasi Penyu dengan cara menernak. Jumlah telur Penyu di Sangalaki sebanyak 2.286.091 telur per tahun. Per malam ada sekitar 24 sarang telur Penyu, satu sarang bisa 100 telur. Penyu bertelur antara 24 hingga 40 tahun.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
