5 Juni 2020 , dibaca 2762 kali.
Enggang Gading merupakan jenis burung Enggang terbesar di Asia yang biasanya dijumpai pada hutan tropis di wilayah Pulau Kalimantan dan Sumatera. Satwa yang mampu bersuara dengan nada suara keras yang khas (maniacal laugh) hingga terdengar jelas sampai sejauh 3 Km ini mempunyai peran penting dalam kelestarian hutan. Namun berdasarkan daftar IUCN tahun 2018 burung Enggang Gading telah termasuk dalam satwa berstatus terancam punah (Critically Endangered), sebagian besar akibat tingginya tingkat perburuan liar, perdagangan ilegal, dan juga tingkat perkembanganbiakan yang lambat. Upaya merawat keberadaan satwa ini di alam mendesak untuk dilakukan.
Seperti kebanyakan motif perdagangan ilegal satwa liar, keindahan bagian tubuh satwa menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Enggang Gading yang memiliki ukuran panjang tubuh berkisar antara 110-120 cm serta panjang sayap antara 42-48 cm diketahui memiliki keindahan, yaitu pada balung padat berwarna oranye dan merah padam di atas paruhnya yang memiliki nilai seni dan estetika yang sangat menarik bagi sebagian kalangan sebagai hiasan, seperti bagi para kaisar di negeri Cina sejak masa Dinasti Ming. Selain itu balung Enggan Gading juga memiliki nilai magis sebagai simbol keberanian, keagungan, kepemimpinan, pelindung, serta jembatan antara roh leluhur bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan. Kondisi ini yang memperlemah keberadaan Enggang Gading di alam.
Berita selengkapnya disini
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
