BBKSDA Sumatera Utara Selenggarakan Pelatihan Survei Kepadatan dan Monitoring Populasi Orangutan
22 Oktober 2020 , dibaca 1179 kali.
Konservasi Orangutan di Sumatera membutuhkan tren populasi di suatu bentang alam antar waktu tertentu. Informasi populasi dan gangguan habitat sangat dibutuhkan untuk menentukan skala prioritas konservasi orangutan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Hotmauli Sianturi, pada saat membuka pelatihan Survey Kepadatan dan Monitoring Populasi Orangutan di Bahorok, Langkat, Sumatera Utara (19/10/2020).
Hotmauli menerangkan, pada tahun 2009 - 2011 telah dilakukan survei di seluruh habitat yang terdapat populasi liar. Hasil Survei tersebut kemudian menjadi rujukan utama populasi Orangutan sumatera dalam penyusunan Strategi Rencana Aksi Konservasi Orangutan 2019- 2029.
"Survei dan monitoring populasi orangutan dilakukan setiap 10 tahun sekali. Survei tersebut fokus pada bentang alam terluas yang kenal dengan Kawasan Ekosistem Leuser, dan bentang alam lainnya dilakukan secara parsial. Dalam rentang waktu 10 tahun tersebut berbagai program konservasi Orangutan terus berjalan dengan berbagai kegiatan, untuk memastikan populasi orangutan tetap lestari," ungkap Hotmauli.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
