Berita Tapak
Menteri LHK dan PM Norwegia Kunjungi Suku Anak Dalam
15 April 2015 , dibaca 668 kali.
Perdana Menteri Norwegia, Menteri LHK didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dan Bupati Muaro Bungo beserta rombongan melakukan perjalanan darat menuju desa Senamat Ulu Kab. Muaro Bungo untuk melihat langsung keberadaan Suku Anak Dalam kelompok Bujang Tampui. Dalam perjalanan menuju Senamat Ulu yang memakan waktu sekitar 2 jam, rombongan singgah di dua tempat. Pertama melihat Hutan Adat Senamat, disini Menteri LHK menjelaskan kepada Perdana Menteri Norwegia dan rombongan tentang hutan desa, hutan adat (Keputusan MK 35 tahun 2013 tentang pengakuan terhadap hak komunal hutan adat), dan REDD+. Kedua, rombongan juga singgah untuk meninjau lokasi pembangkit listrik mikro hidro dan kebun bibit hasil pemberdayaan masyarakat sekitar hutan di Senamat Ulu.
Setibanya di Senamat Ulu lokasi keberadaan SAD Bujang Tampui. Dalam kondisi hujan gerimis, Erna Solberg dan Siti Nurbaya berdialog dan mendengarkan berbagai keluhan dan harapan Orang Rimba. Mereka mengakui keberadaan dan kehidupannya semakin sulit, disebabkan oleh areal tempat biasa mereka mencari makan dengan cara berburu (babi dan rusa) dan meramu hasil hutan (madu dan buah-buahan) telah berubah menjadi areal perkebunan. Dalam dialog yang berlangsung sekitar 40 menit tersebut, perwakilan dari SAD kelompok Bujang Tampui (sekitar 70 orang) menyampaikan harapan agar mereka diberikan akses lahan untuk berladang dan bertani, bantuan peralatan pertanian dan pendidikan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berjanji akan mencarikan solusi terbaik bagi keberadaan Suku Anak Dalam. Menurut Siti Nurbaya setiap kelompok SAD memiliki karakteristik sendiri-sendiri sehingga perlakuannya juga akan berbeda-beda. Menteri LHK akan mengkaji dari aspek antropologi dan sosial budaya, sehingga dtemukan solusi yang pas dan tepat bagi mereka. Salah satu contoh tradisi yang unik bagi mereka adalah
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
