Siaran Pers
KLHK Selenggarakan Lomba Majo Sebagai Koridor Berfikir Anti Korupsi
15 Maret 2016 , dibaca 1213 kali.
Nomor : S.194/HUMAS/PP/HMS.3/3/2016
Biro Humas Kementerian LHK, Jakarta, 15 Maret 2016. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi serta didukung oleh Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) mengadakan lomba MAJO (Lima Jodoh) dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke33, pada Selasa 15 Maret 2016. Lomba ini merupakan permainan yang mendidik para pemainnya agar dapat menginternalisasi nilai-nilai anti korupsi, seperti jujur, transparan, dan pribadi yang berintegritas. Lomba MAJO merupakan salah satu jenis permainan yang diiniasi Deputi Pencegahan KPK bersama AIPJ untuk mengedukasi masyarakat agar muncul kesadaran anti korupsi di tengah masyarakat, khususnya kalangan perempuan dan ibu rumah tangga. Karena perempuan atau ibu rumah tangga merupakan faktor kunci yang dapat mendidik putra-putri serta generasi mendatang yang anti korupsi. 
Menteri LHK menyempatkan diri melihat perlombaan ini, dengan mengatakan bahwa beliau menginisiasi kegiatan ini yang bekerjasama dengan KPK dan AIPJ untuk mendorong timbulnya perilaku anti korupsi di lingkungan Kementerian LHK karena kampanye melalui permainan dan perlombaan dapat menjadi koridor berfikir anti korupsi. 
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono menyatakan bahwa lomba MAJO sejalan dengan Sembilan Nilai Dasar Rimbawan, yaitu : jujur, tanggung jawab, disiplin, ikhlas, visioner, adil, peduli, kerjasama dan profesional. Disamping itu Sekjen LHK menegaskan bahwa para karyawan yang ikut lomba ini harus menjadi pioner dalam menyebarluarkan nilai-nilai anti korupsi khususnya pribadi yang berintegritas, etos kerja yang baik serta gotong royong. 
Sementara itu Juru Bicara KPK Yuyuk Andriyati mengatakan mengapa Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) ini memusatkan perhatiannya pada perempuan dan ibu rumah tangga, karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 4 persen dari keluarga Indonesia yang menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mencontohkan, ketika seorang ibu berpesan kepada anaknya agar memberitahu kepada tamu kalau sang ibu tidak ada di rumah, padahal yang bersangkutan ada di rumah. Hal ini merupakan salah satu contoh yang secara tidak sengaja sudah memperkenalkan pribadi tidak jujur pada generasi muda, yang merupakan awal dari perilaku koruptif.
Hadir dalam acara ini First Secretary for Governance and Politics Kedubes Australia DR. Lucia Pietropaoli, yang menyatakan komitmennya untuk mendukung pendidikan anti korupsi di Indonesia. 
Lomba diikuti oleh masing-masing perwakilan eselon I Kementerian LHK yang terdiri dari 64 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Novrizal, HP. 0818432387
                    - Masuk untuk komentar
 - Daftar untuk komentar
 
