Siaran Pers

SMART VILLAGE: Desa Maju, Desa Bahagia

26 Januari 2017 , dibaca 2214 kali.

SIARAN PERS
Nomor : SP. 19 /HUMAS/PP/HMS.3/01/2017


Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Kamis, 26 Januari 2017. Sebuah studi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan lebih dari setengah populasi di planet ini (54,6 persen atau 3,6 miliar orang) tinggal di kota. Studi ini memprediksi bahwa pada tahun 2050, penduduk kota akan mencapai lebih 70 persen dari populasi dunia (lebih dari enam milyar).

Fenomena urbanisasi ini semakin cepat terjadi di paruh kedua abad kedua puluh. Sebanyak 64,1 persen dari orang-orang di negara-negara berkembang dan 85,9 persen dari populasi di negara maju akan tinggal di daerah perkotaan.

Sebagai upaya mengurangi laju urbanisasi tersebut, maka dilakukan perbaikan kondisi desa agar lebih layak tinggal. Upaya ini melalui perencanaan dan pengelolaan desa secara berkelanjutan, dengan memaksimalkan peluang ekonomi dan meminimalkan kerusakan lingkungan.

Dengan demikian, transformasi desa tradisional" menjadi Desa Cerdas (Smart Village) merupakan permintaan yang semakin penting, selain merupakan kesempatan bagi pemerintah dan warga di Indonesia. Dengan munculnya teknologi digital, Internet, dan teknologi mobile, transformasi ini menjadi lebih layak lagi.

Hari ini Kamis (24/01/2017), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Din Syamsudin, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany meresmikan Desa Cerdas pertama di Indonesia yang berada di Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, KotaTangerang Selatan, Provinsi Banten.

Menurut Din Syamsudin,