Siaran Pers

INOVASI BARU OLAH LIMBAH MENJADI PROFIT

2 Februari 2017 , dibaca 2336 kali.

Nomor : SP. 22/HUMAS/PP/HMS.3/02/2017

Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Kamis, 2 Februari 2017. Upaya mengatasi masalah pencemaran akibat limbah terus dilakukan, meskipun hal ini membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Menyadari hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus menggali inovasi sebagai solusi permasalahan ini. Salah satunya melalui forum Pojok Iklim yang menghadirkan Greenbelt Resources Corporation, inovator teknologi yang mengubah limbah menjadi energy, hari Rabu di Jakarta (1/2/2017).

Greenbelt adalah penemu teknologi pengolahan limbah menjadi energi terbarukan, dengan memanfaatkan limbah makanan atau limbah pertanian. Data Greenbelt menunjukkan, di kawasan Asia Tenggara, rata-rata dihasilkan sebanyak 127 kg limbah/orang dalam setahun. Limbah ini umumnya diolah menjadi kompos agar dapat dimanfaatkan kembali.

Di lain sisi, pengolahan limbah menjadi kompos dalam skala besar dapat menimbulkan masalah. Karena kompos memungkinkan sisa makanan membusuk, dan melepaskan metana (CH4) yang memiliki efek 84 kali lebih buruk daripada CO2 sebagai gas rumah kaca.

Greenbelt dapat menkonversi limbah dengan sumber daya yang terbatas dan memperoleh nilai maksimum dari limbah. Hasil konversi limbah dapat berupa sumber bahan bakar (etanol), makanan, pupuk dan air bersih. Material limbah padat tertentu dapat dikonversi menjadi bahan bangunan dan pelet untuk listrik.