Siaran Pers

KLHK Sinergikan Kekuatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

14 Agustus 2017 , dibaca 836 kali.

SIARAN PERS
Nomor : SP. 194/HUMAS/PP/HMS.3/08/2017

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin, 14 Agustus 2017. Hasil pemantauan Posko Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tanggal 13 Agustus 2017 pukul 20.00 WIB pada Satelit NOAA19, telah terdata 1 hotspot yaitu di Provinsi Sulawesi Tenggara (Kabupaten Bombana), sedangkan berdasarkan pantauan satelit TERRA/AQUA (NASA) (confidence level ?80%), terdapat 4 hotspot, yaitu 2 titik di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat dan 1 titik di Kabupaten Sika Nusa Tenggara Timur. 

Begitu juga dengan pantauan satelit TERRA/AQUA (LAPAN) (confidence level ?80%) menunjukkan hotspot dengan lokasi yang sama dengan hotspot berdasarkan satelit TERRA/AQUA (NASA).

Dengan demikian, total hotspot berdasarkan satelit NOAA19 per 1 Januari s/d 13 Agustus 2017 dilaporkan sebanyak 1.453 hotspot. Hal ini menurun sebanyak 67 titik (4,40%), jika dibandingkan tahun 2016 periode yang sama, yaitu semula 1.520 hotspot.

Data hotspot TERRA/AQUA (NASA) per 1 Januari s/d 13 Agustus 2017 (confidence level ?80%), juga menunjukkan penurunan sebanyak 1.804 hotspot (77,99%), jika dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama, yaitu semula 2.313 hotspot menjadi 509 hotspot. 

Menurut Menteri LHK, Siti Nurbaya, kondisi hotspot menurun beberapa hari terakhir ini, tidak serta merta menurunkan kewaspadaan dan upaya-upaya Brigade Dalkarhutla KLHK - Manggala Agni, serta para pihak terkait di daerah untuk mencegah karhutla. 

Siti Nurbaya menegaskan bahwa, kekuatan pengendalian karhutla harus diperkuat, baik kekuatan melalui darat seperti patroli dan pemadaman, serta kekuatan dari udara melalui patroli udara, water bombing, dan juga teknologi modifikasi cuaca (hujan buatan).