Siaran Pers

Pantauan Hotspot Menurun, Manggala Agni Terus Menekan Potensi Terjadinya Karhutla

24 September 2017 , dibaca 1009 kali.

SIARAN PERS
Nomor : SP. 266 /HUMAS/PP/HMS.3/09/2017


Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu, 24 September 2017. Pantauan hotspot hari Sabtu (23/09/2017) menunjukkan penurunan dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang dilaporkan menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi. Titik panas yang dijadikan sebagai indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini berdasarkan pantauan satelit. Satelit NOAA per jam 20.00 WIB mencatat seluruh Indonesia terpantau 60 titik panas, atau berkurang 42 titik jika dibandingkan pada hari sebelumnya (22/09/2017) yang terpantau 102 titik.

Hotspot cukup tinggi masih terpantau Provinsi Kalimantan Barat yakni sebanyak 52 titik (23/09/2017), kemudian di Kalimantan Tengah 6 titik, dan di Jawa Timur 2 titik.

Penurunan yang signifikan juga ditunjukkan dari pantauan Satelit TERRA-AQUA (NASA) confidence level ?80%, yaitu 12 titik di seluruh wilayah Indonesia, sementara hari sebelumnya terpantau 52 titik. Dengan rincian Provinsi Papua 5 titik, Sumatera Utara 2 titik, dan Nusa Tenggara Timur 5 titik.

Pantauan Satelit TERRA AQUA (LAPAN) confidence level ?80% menunjukkan hanya ada 5 titik di wilayah Indonesia, yaitu di Nusa Tenggara Timur 4 titik dan Sumatera Utara 1 titik.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa jumlah hotspot yang menurun secara signifikan pada satelit TERRA-AQUA tentu tidak membuat Manggala Agni dan para pihak lainnya menjadi lengah.