Siaran Pers

Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo Berbasis Masyarakat

5 Maret 2018 , dibaca 1165 kali.

Nomor: SP. 114/HUMAS/PP/HMS.3/03/2018

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 5 Maret 2018. Sebagai upaya pemulihan fungsi kawasan, penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta pencegahan pembalakkan liar, KLHK akan melakukan Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo.

Revitalisasi ini akan menjamin pemenuhan hak-hak konstitusional masyarakat termasuk meningkatkan kesejahteraannya. Selain itu dapat mewujudkan kepastian usaha yang berbasis hutan dan lahan termasuk harmonisasi hubungan usaha besar dan kecil. Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Hariadi Kartodihardjo, di Jakarta, (5/3/2018).

Wilayah ekosistem Tesso Nilo berada di Provinsi Riau, meliputi tiga Kabupaten yaitu Kampar, Pelalawan dan Kuantan Singingi, termasuk kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan wilayah hutan produksi disekitarnya dengan total luas sekitar 916.343 Ha.

Hariadi menuturkan, saat ini dari areal TNTN seluas 81.793 Ha, telah terjadi perambahan pada areal seluas 44.544 Ha (54%), sedangkan areal eks perusahaan PT HSL seluas 45.990 Ha dan areal eks PT SRT seluas 38.560 Ha, juga telah dirambah seluas 55.834 Ha (66%).