Nomor : SP. 275/HUMAS/PP/HMS.3/05/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 24 Mei 2018. Keberadaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sangat berarti dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilakukan KLHK. Oleh karena itu KLHK terus meningkatkan jumlah dan kapasitas MPA di wilayah-wilayah rawan.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam keberhasilan menangani karhutla di Indonesia. Oleh karena itu, KLHK mengajak masyarakat untuk terlibat dalam setiap upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla yang dilakukan pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pembentukan dan pelatihan MPA.
"Tahun 2018, KLHK menargetkan membentuk MPA pada 100 desa rawan. Hingga saat ini, sudah terbentuk MPA pada 56 desa yang terdiri dari 28 kelompok MPA. MPA inilah yang berada di garis depan bersama dengan Manggala Agni melakukan pencegahan dan penanganan karhutla", jelas Raffles.
Sebagaimana disampaikan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, bahwa penanganan karhutla dihadapkan pada banyak tantangan sehingga perlu bekerja bersama-sama dalam mengoptimalkan pencegahan karhutla melalui peningkatan peran para pihak termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakat.
Raffles menambahkan bahwa MPA yang telah dibentuk dan dilatih ini, nantinya akan dilibatkan dalam kegiatan pengendalian karhutla yang dilakukan KLHK seperti kegiatan patroli terpadu pencegahan yang dilakukan secara terpadu oleh Manggala Agni bersama-sama dengan TNI, POLRI, dan masyarakat.
Hal ini disampaikan Raffles dalam sambutannya saat pembentukan MPA di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Desa Simullop, Kecamatan Panguruan, Kabupaten Samosir. Acara pembentukan dan pelatihan MPA dilaksanakan hari ini hingga esok hari di Saulina Resort, Desa Simullop, Kabupaten Samosir. Acara dibuka oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan, seperti Asisten Pemerintahan Kabupaten Samosir, Anggota Komisi III DPR, dan Komunitas Rumahela.
Dalam rangkaian acara pembentukan dan pelatihan MPA ini, KLHK juga menyerahkan bantuan peralatan pemadaman kepada masyarakat berupa empat unit pompa pemadam, 12 unit selang pemadam, 25 unit pompa punggung, serta enam unit motor trail. Diharapkan peralatan ini dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pengendalian karhutla di lapangan.
Sementara itu, pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Rabu (23/05/2018) pukul 20.00 WIB, terpantau dua hotspot berdasarkan satelit NOAA-19 di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, sedangkan berdasarkan Satelit TERRA-AQUA (NASA) tidak terpantau adanya hotspot.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
