Nomor : SP. 278/HUMAS/PP/HMS.3/05/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 25 Mei 2018.
Kini satwa orangutan pun dapat merasakan sekolah seperti manusia, bedanya pendidikan di sekolah ini bukan untuk belajar membaca dan menulis, melainkan diperuntukkan bagi para bayi orangutan yang belajar hidup bebas di alam.
Adalah Orangutan Forest School atau Sekolah Hutan untuk Orangutan, yang didirikan oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK bersama Yayasan Jejak Pulang di KM 6 dan KM 7 Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja. Sekolah ini merupakan tempat pendidikan dan rehabilitasi bagi individu orangutan secara langsung di alam.
Disini, orangutan diajarkan cara mengenali pakannya, bagaimana memperoleh pakan, kemampuan memanjat, membuat sarang, serta mengenali berbagai bahaya.
"Fasilitas ini merupakan langkah maju penuh optimis dalam jejaring kerjasama Balitek KSDA, Balai KSDA Kalimantan Timur dan Yayasan Jejak Pulang untuk Program Pusat Penelitian Orangtuan/Orangutan Research Centre (ORC) di KHDTK Semboja. Sebuah wahana yang bukan hanya sangat bermakna untuk konservasi orangutan, akan tetapi juga sebuah kesempatan besar untuk menghasilkan peneliti Indonesia yang ahli di bidang konservasi orangutan," kata Ahmad Gadang Pamungkas Kepala Balitek KSDA Samboja.
Pada lahan seluas 130 Ha tersebut, telah dibangun Portacamp yang berfungsi sebagai klinik, gudang buah, kamar bayi orangutan, ruang teknisi, pos pengamanan, rumah pengolahan kompos, dan kandang, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya dalam proses pengerjaan.
Gadang menerangkan, selama ini bayi orangutan harus diangkut dari kandang karantina Arboretum Balitek KSDA, menuju sekolah hutan di KM 6. Dengan tersedianya fasilitas di KHDTK ini, bayi orangutan dapat langsung beraktifitas di lokasi sekolah hutan tanpa perlu mobilisasi.
"Hal ini akan mengurangi frekuensi perjumpaan orangutan dengan manusia, sehingga mempercepat proses pendidikan orangutan, untuk dapat tumbuh secara alami menyerupai kondisi alamiahnya di hutan", lanjutnya.
Sementara Signe Preuschoft dari Jejak Pulang menyampaikan komitmennya untuk melaksanakan kegiatan rehabilitasi orangutan dan menjaga keamanan sekolah hutan.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
