Nomor : SP. 351/HUMAS/PP/HMS.3/07/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu, 7 Juli 2018.
KLHK terus gandeng TNI dan POLRI dalam patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Patroli terpadu ini menjadi bagian penting dalam upaya penanggulangan karhutla karena peran strategisnya dalam pelaporan lapangan dari tingkat tapak yang mendekati real time yang sangat diperlukan dalam operasi satgas.
Patroli terpadu pencegahan karhutla yang diinisiasi oleh KLHK merupakan wujud sinergitas parapihak di tingkat tapak dalam pencegahan karhutla. TNI, POLRI, dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai mitra KLHK tetap menjadi tim dalam pelaksanaan patroli terpadu ini.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa kegiatan patroli terpadu menjadi terobosan penting untuk menggalang sinergitas para pihak di tingkat tapak mengingat pelaksana kegiatan adalah tim yang terdiri dari unsur KLHK (Manggala Agni), TNI, POLRI, pemerintah daerah dan masyarakat desa.
Bulan Juli ini, KLHK kembali melaksanakan patroli terpadu di beberapa provinsi rawan karhutla, antara lain di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur selama satu bulan ke depan. Lokasi patroli tetap fokus pada desa-desa rawan pada wilayah provinsi tersebut.
Kegiatan patroli terpadu sudah dilaksanakan mulai tahun 2016 dengan lokus kerja desa rawan kebakaran hutan dan lahan yang telah dipetakan oleh KLHK. Pada tahun 2016, kegiatan dilaksanakan di 200 posko desa dengan jangkauan 450 desa rawan kebakaran hutan dan lahan di 7 provinsi, sedangkan untuk tahun 2017 dilaksanakan di 300 posko desa dengan jangkauan kerja 1203 desa rawan kebakaran hutan dan lahan di 8 provinsi.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
