Nomor : SP.483/HUMAS/PP/HMS.3/08/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 31 Agustus 2018.
Berbagai apresiasi konservasi alam dan aksi nyata lingkungan menghiasi kegiatan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, Tangkoko, Kota Bitung, Sulawesi Utara (30/08/2018).
Dihadiri oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, serta Gubernur Sulawesi Utara, acara puncak HKAN 2018 diawali dengan Deklarasi Bersama Pengurangan Penggunaan Bahan-bahan Plastik (Less Plastic), sebagai aksi nyata lingkungan mendukung konservasi alam, sesuai dengan tema HKAN 2018 yaitu "Harmonisasi Alam dan Budaya". Deklarasi ini dikumandangkan kedua Menteri bersama-sama dengan Pemerintah setempat, dan seluruh peserta kegiatan HKAN 2018.
Menteri Siti mengatakan, bertambahnya kebutuhan lahan dan pemanfaatan sumber daya alam, tidak dapat dihindari sejalan dengan lahirnya pusat-pusat pertumbuhan dan perkembangan mobilitas penduduk.
"Hal inilah yang menjadi tantangan untuk mensinergikan dan menyeimbangkan tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yakni ekologi, sosial, dan budaya", tuturnya.
Sementara, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, menyampaikan apresiasinya kepada KLHK, atas terpilihnya Kota Bitung sebagai lokasi peringatan HKAN 2018.
"Indonesia memiliki kawasan konservasi 27,14 juta Ha, dimana eksistensinya harus kita jaga sebagai milik bangsa dan negara", tuturnya.
Dilanjutkan Olly, sebagai dukungan terhadap konservasi alam, Pemerintah Provinsi Sulut telah menutup 42 tambang emas. "Hal ini dimaksudkan agar upaya pelestarian alam di Sulut menjadi lebih baik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulut. Selain itu, kami juga sedang mengembangkan ekowisata di Sulut agar dapat menjadi tujuan internasional", lanjutnya.
Olly juga menyadari, perkembangan Provinsi Sulut dapat berjalan dengan baik berkat dukungan Presiden, Menteri LHK, dan Menko Perekonomian. Olly berharap hal ini dapat terus berjalan sehingga mendukung Sulut menjadi lebih baik.
Dalam kesempatan ini, Menteri Siti dan Menko Darmin menyerahkan sejumlah apresiasi kepada pegiat lingkungan hidup seluruh Indonesia, diantaranya pemberian Sertifikat ASEAN Heritage Spot kepada Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Taman Nasional Wakatobi, Apresiasi HKAN 2018 kepada 13 pegiat konservasi, pemghargaan Apresiasi Desa Binaan Konservasi Alam, dan penghargaan Kalpataru untuk 10 penerima.
Penghargaan juga diserahkan kepada Gubernur Sulut atas peran aktif Pemerintah Provinsi Sulut dalam fungsi pengelolaan Taman Nasional Bunaken dan Konservasi Jalak Bali dan Rusa Totol. Begitu pula, Gubernur Sumatera Selatan yang menerima
penghargaan atas deklarasi keberlanjutan pengelolaan cagar biosfer, dan penguatan fungsi pengelolaan taman nasional.
Melengkapi puncak HKAN 2018, dan sebagai penguatan komitmen terhadap konservasi satwa liar, dilakukan peresmian nama satwa Anoa yang lahir pada tanggal 25 Juli 2018, dengan nama Diandra oleh Menteri Siti. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan replika Hiu Paus dan foto satwa spesies baru Orangutan Tapanuliensis dari Menteri Siti kepada Menko Darmin, serta penandatanganan Prasasti Pernyataan Konservasi Alam.
Sebagai kegiatan penutup peringatan HKAN 2018, para peserta melakukan aksi nyata konservasi berupa pelepasliaran tukik dan penyu sisik, di sekitar pantai TWA Batu Putih.(*)
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
