Siaran Pers

Wisata Eksotis Gajah Jinak dan Siamang di Aek Nauli

4 Mei 2019 , dibaca 1929 kali.

Nomor: SP. 168/HUMAS/PP/HMS.3/5/2019

Simalungun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu, 4 Mei 2019. Pada akhir tahun 2016, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara, Balai Litbang LHK Aek Nauli, dan Lembaga Vesswec membangun Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Hal ini merupakan upaya dalam mewujudkan pengembangan konservasi, dan wisata ilmiah gajah di Indonesia, serta mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba.

"Pembangunan ANECC ini bertujuan untuk mengembangkan konservasi gajah secara eksitu melalui program breeding, pengawetan genetik gajah, obyek penelitian dan pengembangan dan sekaligus sebagai sarana wisata ilmiah dengan model edutainment bagi masyarakat lokal, nasional maupun manca negara," ujar Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi KLHK Sylvana Ratina, di Simalungun, (2/5).

Saat ini, terdapat empat gajah disana, terdiri dari tiga betina dan satu jantan yang dipelihara di KHDTK Aek Nauli. Sebelumnya, keempat gajah tersebut berasal dari Kawasan Holiday Resort, Cikampak, Labuan Batu.

Keberadaan ANECC saat ini telah menjadi magnet baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba. Selama tahun 2018, tercatat lebih dari 60.000 orang yang berkunjung ke ANECC. Masyarakat mengetahui ANECC umumnya dari media sosial, dan teman. Tujuan mereka berkunjung sebanyak 80% karena penasaran untuk melihat dan berfoto dengan gajah dari dekat.

Saat ini, pengunjung ANECC dapat menyaksikan beragam atraksi gajah pada panggung theater, bersentuhan, berfoto, memberi makan sampai mandi bersama gajah yang didampingi oleh mahout/pelatih gajah. Bagi pengunjung dapat juga ikut