Siaran Pers

Pengelola Hutan Tanaman Industri Berdayakan Masyarakat di Tengah Pandemi

13 Mei 2020 , dibaca 4412 kali.

NOMOR: SP. 192/HUMAS/PP/HMS.3/5/2020

Perusahaan pemegang izin Hutan Tanaman Industri (HTI) Karet Alam, PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dan PT Wanamukti Wisesa (WMW) terus melakukan program pemberdayaan masyarakat dan kemitraan kehutanan di sekitar area kerjanya. Program ini diawali melalui studi sosial sesuai regulasi pemerintah dan serangkaian dialog dengan para pemangku kepentingan. 

Direktur Usaha Hutan Produksi KLHK Istanto menyatakan hingga saat ini telah terdapat 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) di dalam dan sekitar area kerja PT LAJ dan PT WMW seperti Desa Balai Rajo, Desa Sungai Karang, Desa Napal Putih, Desa Pemayungan, Desa Kuamang dan beberapa desa lainnya di Kabupaten Tebo, Jambi dengan jumlah 333 petani yang bergabung.

Lebih lanjut, Istanto menambahkan program ini juga menyasar tiga kelompok Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang tinggal di area kerja perusahaan. Secara intensif PT LAJ dengan dukungan pemerintah dan LSM mendampingi mereka melalui berbagai program pemberdayaan seperti program kesehatan, pendidikan, pertanian terpadu dan juga pembuatan identitas KTP bagi mereka. 

"Kesemua program tersebut dilaksanakan dengan dukungan pemerintah maupun LSM yang memiliki perhatian bagi pemberdayaan masyarakat. Melalui program kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, perusahaan memberikan bantuan peningkatan kapasitas pengelolaan tanaman karet dengan teknologi terkini," tutur Istanto.

PT LAJ dan PT WMW juga mengajak warga untuk menggunakan lahan secara intensif dengan pertanian terpadu atau dapat disebut wanatani (agroforestry) guna memperkuat ketahanan pangan. Masyarakat yang tergabung dalam sejumlah Kelompok Tani Hutan (KTH) juga mendapatkan bantuan benih unggul, pupuk, peralatan pertanian, transfer teknologi dan pendampingan, sehingga dapat membudidayakan komoditas pangan seperti padi, sayur-mayur, ikan lele, ikan nila, dan buah-buahan di lahan mereka. Untuk madu binaan PT Lestari Asri Jaya, sedangkan sayur mayur PT Lestari Asri Jaya dan PT Wanamukti Wisesa.

Selain itu hasil produksi dari lahan mereka berupa karet, sayur mayur dan buah-buahan juga diserap oleh perusahaan sesuai harga pasar, sehingga pendapatan mereka meningkat. Pada bulan Januari misalnya, perusahaan membeli karet KTH binaan dengan harga Rp 9200/kg ketika pengepul hanya membeli dengan harga karet di kisaran Rp 8000/kg. Sebagian hasil penjualan para petani juga dikontribusikan bagi pembangunan desa mereka.

Sekretaris Jenderal Kementerian LHK yang sekaligus Pelaksana Tugas Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian LHK, Bambang Hendroyono menyampaikan bahwa KLHK membuat kebijakan dan arahan agar para perusahaan pemegang izin melakukan kegiatan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan.