SIARAN PERS
Nomor: SP. 236 /HUMAS/PP/HMS.3/6/2020
Seluruh dunia menyadari bahwa alam merupakan penyangga kehidupan bagi masyarakat bumi. Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2020, yang mengangkat tema TIME FOR NATURE, membawa masyarakat internasional untuk lebih memahami bahwa kehidupan sangat bergantung dengan alam, baik untuk kebutuhan pangan, udara bersih, air, bahan obat-obatan dan jasa lingkungan lainnya. Selain itu, manusia juga perlu menyadari arti penting makhluk hidup lainnya seperti hewan (satwa) yang dalam berkehidupan saling bersinggungan sebagai makhluk penghuni bumi.
Dalam webinar yang diselenggarakan Food and Agriculture of the United Nations ((FAO) di Roma tanggal 5 Juni untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia 2020, Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu menyampaikan bahwa pandemi ini telah menunjukan ketergantungan yang sangat erat antara manusia, satwa dan lingkungan. Kehilangan keanekaragamani hayati tidak hanya meningkatkan kerentanan manusia terhadap penyebaran penyakit namun juga menjadi ancaman yang bagi sistem pangan, produksi pertanian dan mata pencaharian masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Indonesia diwakili Ir. Wiratno, M.Sc, Direktur Jenderal KSDAE, KLHK, menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengelola keanekaragaman hayati melalui pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan dari aspek ekologi maupun sosial. Wiratno menegaskan kembali pernyataan Menteri LHK pada diskusi panel SOFO 2020
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar
