Siaran Pers

Indonesia dan Uni Eropa Tingkatkan Kerja Sama Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim

12 Juli 2020 , dibaca 3086 kali.

SIARAN PERS
Nomor: SP.289/HUMAS/PP/HMS.3/7/2020

Selama 3 hari pada tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2020 melalui video conference, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pejabat Uni Eropa melaksanakan pertemuan The Third Working Group on Environment and Climate Change (WGECC). WGECC yang ketiga ini mendaulat Indonesia sebagai tuan rumah.

Pertemuan ini secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Perubahan Iklim, KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, dan Direktur untuk Pembangunan Berkelanjutan Global, Komisi Eropa, Astrid Schomaker. Indonesia dan Uni Eropa, pada WGECC ketiga ini membahas pentingnya kesinambungan dalam pertemuan working group di bawah Partnership and Cooperation Agreement (PCA). 

Lebih lanjut, Ruandha dan Schomaker menegaskan kembali komitmen bersama Indonesia dan Uni Eropa untuk meningkatkan kerja sama dalam melindungi lingkungan dan memitigasi perubahan iklim. Selain itu juga untuk memenuhi komitmen kedua pihak terhadap agenda 2030 Sustainable Development Goals (SDG's), Perjanjian Paris, serta perjanjian dan konvensi lingkungan bilateral dan multilateral lainnya.

Dalam pidato pembukaannya, Ruandha menekankan perlunya kerja sama yang lebih baik lagi dengan latar belakang krisis ekonomi dan kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh Pandemi COVID-19. Melalui pertemuan WGECC ini juga, Indonesia bermaksud untuk menemukan opsi kolaboratif untuk mengatasi tantangan bersama Indonesia dan Uni Eropa dalam menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Opsi kolaboratif tersebut termasuk dalam hal berbagi pengalaman praktik dalam pengelolaan hutan lestari, implementasi berbagai konvensi dan kesepakatan terkait perubahan iklim dan lingkungan, konsumsi dan produksi berkelanjutan, ekonomi sirkular, pengelolaan limbah, pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, dan mendorong penggunaan energi terbarukan termasuk minyak kelapa sawit. 

Ruandha menyatakan, Indonesia siap bekerja sebagai mitra dengan Uni Eropa dalam forum bilateral, regional, maupun multilateral. Indonesia juga mendorong Uni Eropa untuk mengambil sikap yang kuat untuk membatasi peredaran limbah berbahaya yang ilegal.

Kemudian, Schomaker dalam pidato pembukaannya menekankan perlunya bekerja ke arah strategi yang kuat dan efektif untuk mengurangi dan memulihkan masyarakat dari krisis COVID-19. Komitmen Uni Eropa untuk "Pemulihan Hijau", dipandu oleh gagasan Sekretaris Jenderal PBB, Guterres untuk "membangun kembali lebih baik